AHY: Kita Perlu Infrastruktur, tetapi Tidak boleh Semua Uang Negara buat Bangun Infrastruktur!

AHY: Kita Perlu Infrastruktur, tetapi Tidak boleh Semua Uang Negara buat Bangun Infrastruktur!

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyentuh pemerintahan sekarang ini yang menggiatkan pembangunan infrastruktur. Menurutnya, pembangunan infrastruktur penting. Tetapi, tidak semestinya semua bujet negara digunakan untuk program itu.

“Kita perlu infrastruktur. Benar? Ya tetapi tidak boleh semua uang negara untuk infrastruktur!” kata AHY saat menyampaikan pidato pada acara Pengukuhan Pengurus DPC Demokrat Se-Provinsi Jawa Barat, Sabtu diambil dari YouTube Partai Demokrat.

AHY lalu memperbandingkan dengan program pembangunan infrastruktur pada periode kepimpinan si ayah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Waktu itu, pemerintah SBY mempunyai Master Rencana Pemercepatan dan Peluasan Pembangun Perekonomian Indonesia (MP3EI).

Melalui program itu, pemerintahan membuat infrastruktur darat, laut, dan udara yang menyambungkan Aceh sampai Papua. Program itu masih diteruskan sampai sekarang walau pada periode kepimpinan Presiden Joko Widodo istilah MP3EI tidak lagi dipakai.

AHY mengklaim, walau waktu itu pemerintah SBY punyai program pembangunan infrastruktur, tetapi, peraturan yang pro rakyat tidak dilalaikan. “(Pada zaman SBY) servis kesehatan makin baik, pengajaran makin dapat dijangkau, BPJS ada BLT (kontribusi langsung tunai), ada raskin (beras untuk keluarga miskin), ada BOS (kontribusi operasional sekolah, ada beasiswa santri. Ke mana itu saat ini? Untuk apa uang negara saat ini? Buat apa?” tutur AHY berkobar-kobar.

AHY menyentuh jumlahnya guru honorer yang tidak dipilih jadi Karyawan Negeri Sipil (PNS) pada zaman sekarang. Menurutnya, keadaan saat ini benar-benar jomplang dengan pemerintah SBY yang mana waktu itu banyak karyawan honorer diputuskan jadi Aparat Sipil Negara (ASN).

“Ucapnya beberapa guru itu diharap dapat menyiapkan angkatan bangsa di depan, tetapi bagaimanakah mungkin dapat mereka kerjakan itu secara baik saat kesejahteraan dan nasibnya tidak pasti, tidak terang, terumbang-ambing,” kata AHY. AHY meneruskan, infrastruktur memang penting.

Tetapi, pemerintahan jangan lupakan fokus untuk mengentaskan kemiskinan dan pembangunan sumber daya manusia. Ia menjelaskan, negara seharusnya datang untuk memberi kesejahteraan buat rakyatnya.

“Tidak boleh serba beton, tidak boleh serba benda fisik, tapi jiwanya dibuat. Seperti lagu Indonesia Raya, bangunlah jiwanya, baru bangunlah tubuhnya, tidak boleh dibalik-balik,” papar putra pertama SBY itu.

Adapun AHY tidak sekali ini saja mengomentari pemerintahan. Berulang-kali pimpinan partai bintang mercy itu menyinggung beberapa penguasa. Dalam salah satunya pidatonya, AHY sempat juga menyentuh jika pemerintah Presiden Joko Widodo tidak sebagus zaman ayahnya, Presiden SBY.

Ia sempat memperbandingkan kemajuan ekonomi sampai pembangunan infrastruktur pada periode pemerintah Presiden SBY dan Presiden Jokowi. “Pokoknya apa? Rakyat rindukan siapa? SBY dan kepimpinan dari partai?” hebat AHY di depan beberapa ribu kader Demokrat saat pimpin rapat pimpinan nasional (Rapimnas) yang diadakan di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Kamis. “Demokrat!” teriak beberapa kader.

About admin

Check Also

Pukat: Bahaya bila Laporan PPATK Diberikan ke DPR, Digeser Jadi Masalah Politik

Pukat: Bahaya bila Laporan PPATK Diberikan ke DPR, Digeser Jadi Masalah Politik

Pukat: Bahaya bila Laporan PPATK Diberikan ke DPR, Digeser Jadi Masalah Politik Laporan Hasil Analitis …