Banyak Korban Patah Tulang karena Gempa Cianjur, Menko PMK Meminta Menteri kesehatan Kirim Dokter Ortopedi

Banyak Korban Patah Tulang karena Gempa Cianjur, Menko PMK Meminta Menteri kesehatan Kirim Dokter Ortopedi

Menteri Koordinator Sektor Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy sudah mengontak Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk mengirim dokter pakar ortopedi ke Cianjur, Jawa Barat. Masalahnya beberapa korban gempa alami tulang patah.

Ia juga pastikan jika pemerintahan akan kerahkan kontribusi dokter pakar ortopedi atau bedah tulang untuk menolong tangani korban beberapa luka karena gempa bumi Cianjur.

Selainnya minta ke Menteri kesehatan, ia sudah minta kontribusi dokter dari Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC).

“Pak Menteri kesehatan telah janji ada 6 orang dokter ortopedi yang diperjalanan, dan MDMC ada juga seseorang dokter yang telah tiba,” kata Muhadjir dalam tayangan jurnalis, Rabu.

Muhadjir menjelaskan, keperluan tenaga medis dokter bedah tulang benar-benar menekan untuk kondisi genting seperti pada Kabupaten Cianjur ini. Berdasar data dari RSUD Sayang pada Selasa, korban beberapa luka sekitar 525 orang, dan korban meninggal capai 108 jiwa.

Muhadjir sendiri saksikan secara langsung beberapa korban beberapa luka yang dirawat di tenda perawatan. Korban cedera dimulai dari orang dewasa, orangtua, sampai anak-anak.

Umumnya mereka alami cidera tulang patah dan cedera bengkak karena terkena puing-puing bangunan karena gempa magnitudo 5,6. “Memang yang paling diperlukan ialah dokter bedah ortopedi karena beberapa korban cedera yang alami tulang patah,” katanya.

Pada kunjungannya pada Selasa, Muhadjir bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Cianjur Herman Suherman, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, dan Kepala BMKG Dwikorita bertandang ke posko evakuasi di Lapangan Dusun Mangunkerta, Kecamatan Cugenang.

Sesudah dari posko, Menko PMK bersama kelompok ke arah batas lajur nasional Cianjur-Cipanas, Kecamatan Cugenang, yang tertutup puing-puing longsor karena gempa.

Dalam peluang itu, kelompok menemani inspeksi yang sudah dilakukan Presiden RI Joko Widodo. Selanjutnya, ia mengatakan, pemerintahan sudah membagikan Dana Siap Gunakan Ongkos Tidak Tersangka dari pemerintahan kabupaten sejumlah Rp 5 miliar dan pemprov membagikan Rp 20 miliar.

Selanjutnya, ada juga dana yang memiliki sifat plastis yang sama sesuai keperluan itu didistribusikan BNPB. BNPB sudah membagikan Rp 500 juta untuk konsumsi, dan Rp 1,5 miliar untuk operasional. “Jadi insya Allah semua dapat teratasi secara baik,” terang Muhadjir.

About admin

Check Also

Pukat: Bahaya bila Laporan PPATK Diberikan ke DPR, Digeser Jadi Masalah Politik

Pukat: Bahaya bila Laporan PPATK Diberikan ke DPR, Digeser Jadi Masalah Politik

Pukat: Bahaya bila Laporan PPATK Diberikan ke DPR, Digeser Jadi Masalah Politik Laporan Hasil Analitis …