Johanis Tanak Masuk KPK, Wakil Ketua: Tempo hari Gigi Empat, Saat ini Kembali Gigi Lima
Wakil Ketua Komisi Pembasmian Korupsi (KPK) Alexander Marwata mengharap, tergabungnya Johanis Tanak sebagai pimpinan instansi anti-korupsi dapat membuat kerja-kerja pembasmian korupsi makin cepat.
Alex menjelaskan, awalnya pimpinan KPK cuma sejumlah 4 orang sesudah Lili Pintauli Siregar memundurkan diri dari bangku wakil ketua pada 11 Juli kemarin.
Dia lalu mengibaratkan kehadiran Johanis Tanak seperti tehnis menambahkan kecepatan dalam kendaraan motor.
“Sepanjang berapakah, 3 bulan ya? Kita giginya empat. Dengan tergabungnya Pak Tanak kita kembali gigi lima. Lebih kuat kembali,” tutur Alex saat temani Johanis Tanak menjumpai mass media di gedung Merah Putih KPK, Jumat.
Alex akui, empat pimpinan berasa benar-benar untung dengan tergabungnya Johanis Tanak sebagai Wakil Ketua KPK.
Kehadirannya disebutkan membuat pimpinan KPK makin komplet. Menurut Alex, sekarang ini pimpinan terdiri Ketua KPK Firli Bahuri yang mempunyai background penyidik di Polri.
Selanjutnya, Nurul Ghufron sebagai akademiki, dan dianya sebagai auditor sekalian bekas hakim pengadilan tindak pidana korupsi (Tipikor) bersama Nawawi Pomolango.
“Pak Johanis ini kan Beskal, pasti ia benar-benar memahami bagaimana penulisan surat tuduhan dan surat gugatan,” tutur Alex.
Menurut Alex, dengan skema dan background itu semua pimpinan KPK bisa pahami konstruksi kasus korupsi dan akan share peranan dan pengalaman.
Alex menjelaskan, skema ini akan membuat pimpinan KPK percaya dalam memutuskan seorang sudah lakukan tindak pidana korupsi.
Meskipun begitu, kata Alex, KPK tetap memakai azas dasar praduga tidak bersalah. “Sebagai penyidik, pemikiran kita harus berprasangka buruk, (tetapi juga) praduga tidak bersalah,” papar Alex.
Awalnya, Johanis Tanak sah tergabung ke KPK sesudah dikukuhkan Presiden Joko Widodo di Istana Negara tempo hari.
Johanis ucapkan sumpah di bawah kitab suci di depan Jokowi, petinggi tinggi negara, pimpinan dan Dewan Pengawas (Dewas) KPK.
Johanis Tanak dipilih sebagai calon pimpinan Wakil Ketua KPK sesudah sukses menaklukkan I Nyoman Wara pada 28 September kemarin. Johanis mengantongi 53 suara anggota dewan sementara I Nyoman cuma 14 suara.
Kemudian, Komisi III DPR RI memutuskan Johanis sebagai calon pimpinan KPK, gantikan Lili Pintauli Siregar yang memundurkan diri sebentar saat sebelum sidang etik diadakan Dewas KPK.
Lili diperhitungkan terima gratifikasi berbentuk sarana melihat MotoGP Mandalika di Lombok pada Maret kemarin. Dia diperhitungkan mendapatkan sarana bermalam di resor eksklusif.