Kasus Covid-19 Merayap Naik, Wakil presiden Sebutkan PPKM Akan Dipelajari
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengutarakan, pemerintahan akan menilai peraturan Pemerlakukan Limitasi Aktivitas Warga (PPKM) setiap wilayah susul kasus Covid-19 yang kembali merayap naik.
“Kami masih berlakukan tingkat tingkat satu di beberapa wilayah. Maknanya, kita tetap waspada dan bisa saja kelak jika ada peningkatan kemungkinan kita akan menilai kembali,” kata Ma’ruf dalam info jurnalis di Tangerang Selatan, Jumat.
Ma’ruf menjelaskan, pemerintahan terus memerhatikan peningkatan kasus Covid-19 yang disebabkan karena subvarian XBB dan tingkat resikonya subvarian baru itu. Dia meneruskan, pemerintahan belum putuskan tidak ada atau adanya pengetatan mobilisasi warga mendekati perayaan Natal dan Tahun Baru pada Desember 2022 bulan kedepan.
Namun, Ma’ruf memberi pesan supaya perayaan Natal dan Tahun Baru dikerjakan dengan teratur dan memprioritaskan prosedur kesehatan agar tidak mengakibatkan kenaikan kasus. Menurutnya, gerakan warga akan bertambah di tiap hari raya keagamaan, tapi warga tetap harus waspada teror Covid-19.
“Warga janganlah sampai abai, janganlah sampai lupa, janganlah sampai (meleng). Teror (Covid-19) ini masih tetap ada,” kata Ma’ruf. Ma’ruf menghimbau warga yang belum divaksin Covid-19 untuk melakukan vaksinasi supaya memberi kebal pada diri kita atau barisan.
“Karena ini yang paling rawan itu yang belum divaksinasi dan yang telah divaksinasi harus agar di-booster. Bahkan juga saat ini ada pemikiran untuk menambahkan booster kembali, 2x booster-nya,” tutur ia.
Juru Berbicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) M Syahril menjelaskan, kasus rerata harian Covid-19 satu minggu paling akhir bertambah di 30 propinsi. Kenaikan kasus itu terdaftar sampai tanggal 9 November 2022.
Dijumpai, pada 10 November, kasus verifikasi positif capai 6.294 kasus di dalam 24 jam paling akhir. Dengan begitu, keseluruhan kasus Covid-19 di Indonesia capai 6.544.201 kasus. “Per 9 November kita menulis rerata harian pada sebuah minggu ada 30 propinsi alami kenaikan kasus, dan 4 propinsi alami pengurangan kasus,” kata Syahril dalam tayangan jurnalis, Jumat.
Syahril menjelaskan, pada sebuah pekan terakhir, kasus verifikasi alami kenaikan sekitar 47,24 %. Subvarian yang memimpin ialah subvarian BA.4 dan BA.5. Dalam pada itu, subvarian XBB mulai terlihat di tengah Oktober.
Ada 48 subvarian XBB atau XBB1 yang diketemukan dari pengecekan pengawasan WGS, yang dari DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Lampung, Sumatera Utara, Jawa tengah, Banten, dan Jawa Barat.
Koordinator Team Ahli dan Juru Berbicara Pemerintahan untuk Pengatasan Covid-19 Wiku Adisastimo menjelaskan, subvarian Omicron XBB diprediksikan mengakibatkan kenaikan kasus Covid-19 di akhir tahun 2022. Pucuknya, pada Januari 2023.
Wiku menjelaskan, perkiraan itu telah diterangkan oleh beberapa pakar kesehatan di Amerika Serikat dan Tubuh Kesehatan Dunia (WHO). “Beragam pakar di Amerika Serikat atau WHO mengatakan jika subvarian XBB dapat memacu kenaikan kasus di tahun akhir dan pucuknya pada bulan Januari,” tutur Wiku dalam pertemuan jurnalis virtual, Kamis.