Kerjasama Sulbar dan Jawa tengah Tekan Angka Stunting

Kerjasama Sulbar dan Jawa tengah Tekan Angka Stunting

Pj Gubernur Sulbar, Akmal Malik terima lawatan Gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo di Gedung PKK Sulawesi Barat. Kunjungan itu dalam rencana Lokakarya Taktik Pemercepatan Pengurangan Stunting di Sulawesi Barat.
Lokakarya yang dikerjakan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sulbar sebagai tindak lanjut kerja sama Pemerintah provinsi Sulbar dan Jawa tengah.

Hingga hal tersebut jadi perhatian serius Pemerintah Sulbar.

Stunting Sulbar tahun 2019 ada di angka kebiasaan sejumlah 40,3 % turun 33,8 % pada 2021 atau turun 6,5 %.

Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik, menjelaskan kedatangan Gubernur Jawa tengah, Ganjar Pranowo bersama team OPD jadi sebuah kehormatan untuk Sulbar.

“Mudah-mudahan ini bawa semangat hebat dari Jawa tengah, kita mengharap bisa diberi pengetahuan dan pengetahuan yang paling mendalam berkaitan stunting dan mekanisme yang dipakai dalam Survei Penilaian Kredibilitas,” kata Akmal Malik dalam penjelasannya.

Cara itu, lanjut Akmal Malik, sebagai wujud kerjasama yang sudah dilakukan Pemerintah provinsi Sulbar bersama Jawa tengah, intinya mengentaskan permasalahan stunting dan berkenaan kredibilitas.

Apa lagi Sulbar sebagai wilayah yang termasuk masih terbilang muda, hingga Sulbar tentu saja masih perlu belajar banyak.

“Semangat belajar berikut sebagai kemauan Sulbar mengundang untuk datang, mengupload spirit kami, mengunggah semangat kami untuk lebih bagus di depan,” katanya.

Dia mengharap, kolaborasi dan kerjasama yang dibuat bisa hasilkan sebuah peralihan yang bisa bawa Sulbar yang maju dan sejajar dengan wilayah lain.

Sementara Gubernur Jawa tengah, Ganjar Pranowo menjelaskan cara yang sudah dilakukan Sulbar sebagai wujud kerjasama yang baik sekali, untuk share pengalaman atas perolehan turunkan angka stunting.

“Jawa tengah tidak luar biasa sangat, tetapi kita dapat narasi karena tentu keadaannya berlainan. Kami punyai pengalaman yang pak Akmal ingin share berkaitan stunting dan kredibilitas,” sebut Ganjar.

Ganjar akui, menyengaja bawa beberapa team seperti Bappeda, Kadis Pendidikan, UMKM dan beberapa OPD berkaitan untuk share tehnis interferensi yang hendak dilaksanakan.

“Stunting itu data, lalu treatment, kerjasama antara OPD. Membuat kredibilitas harus diawali dari contoh, nah contoh itu harus stabil bagaimana tidak korupsi, tidak terima gratifikasi, pengurus LHKPN dan itu jadi semangat,” sebut Ganjar.

Itu juga harus dipadukan dengan DPRD. Sebagai propinsi yang masih terbilang muda, mempunyai SDM yang bagus, harus setuju sistem dan metodologi yang progresif dan revolusioner.

“Dan itu harus diawali dari pimpinan,” kata Ganjar.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Propinsi Sulbar Junda Maulana, menerangkan lokakarya yang sudah dilakukan jadi spesial, karena didatangi Gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo.

Stunting jadi Rumor nasional dan jadi konsentrasi perhatian pemerintah, hingga diperlukan pengatasan dan penangkalan yang sudah dilakukan secara terintegrasi.

“Kita mengharap dari tatap muka ini kita mendapat saran dan referensi taktik pemercepatan pengurangan stunting ke depan,” tutupnya.

Pada aktivitas itu datang beberapa Bupati /Wakil Bupati se-Sulbar, Ketua DPRD Sulbar, Suraidah Suhardi; Kapolda Sulbar, Irjen Veddy Iskandar Bitticaca; Sekprov Sulbar, Muhammad Idris; Ketua TP PKK Jawa tengah, Atikoh Ganjar Pranowo; pimpinan OPD cakupan Pemerintah provinsi Sulbar dan Pemerintah provinsi Jawa tengah, dan undangan lain.

 

About admin

Check Also

Pukat: Bahaya bila Laporan PPATK Diberikan ke DPR, Digeser Jadi Masalah Politik

Pukat: Bahaya bila Laporan PPATK Diberikan ke DPR, Digeser Jadi Masalah Politik

Pukat: Bahaya bila Laporan PPATK Diberikan ke DPR, Digeser Jadi Masalah Politik Laporan Hasil Analitis …