Mendag Stop Impor Beras Maret 2023
Menteri Perdagangan (Mendag) Zukifli Hasan akan hentikan impor beras pada awal Maret 2023. Dengan demikian Perum Bulog harus telah menuntaskan impor beras 500 ribu ton sama seperti yang diperkirakan paling lamban akhir Februari 2023.
Mendag menerangkan, cara tutup masuknya beras impor di Maret 2023 karena awal bulan Februari dan Maret, Indonesia akan masuk periode panen. Periode panen ini setahap bergantung dari daerah.
“Kita masih peluang (impor) untuk Bulog s/d akhir Januari. Februari, Maret tidak bisa impor karena telah masuk musim panen,” kata Zulkifli dalam acara Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda 2023 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat,
Hasil pertemuan terbatas bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi di akhir 2022 putuskan pemerintahan akan mengimpor beras sekitar 500 ribu ton. Tetapi sampai bulan Desember 2022 impor beras yang masuk baru 75 ribu ton.
“S/d Desember baru masuk 75 ribu ton,” katanya.
Karena itu Bulog cuma dikasih peluang untuk menuntaskan penempatan sampai akhir Januari. Nanti beras impor Bulog ini akan dipakai untuk operasi pasar.
“Beras impor yang tiba ini dihabiskan untuk lakukan operasi pasar,” katanya.
Sekarang ini Bulog sediakan beras pada harga yang variasi sesuai kwalitasnya. Beras kualitas media dijua pada harga Rp8.200 sampai Rp9.450 per kg (kg). Dan harga beras premium dimulai dari Rp11.000-Rp13.000 per kg.
“Tersebut peraturan beras yang kita kerjakan,” katanya.
Dirut Bulog: Tidak Ada Kembali Impor Beras di Maret 2023
Perum Bulog memperjelas impor beras akan usai pada tengah Februari. Hal tersebut dilaksanakan supaya tidak mengusik kegiatan panen beras beberapa petani dalam negeri saat Maret 2023.
“Masalah impor, kami tetap harus usaha paling akhir kehadirannya tengah Februari . Maka, Maret tidak ada barang impor yang masuk ke Indonesia,” kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso di pertemuan bekerja sama Menteri Pertanian, Perum Bulog, Dirut PT RNI dan PT Pupuk Indonesia di Gedung DPR RI, Jakarta,
Pria yang dekat dipanggil Buwas ini memperjelas, sebetulnya peraturan impor beras sebagai keputusan bersama dengan Pemerintahan, bukan hanya saran dari Bulog. Menurut dia, penetapan peraturan impor beras sudah ditetapkan di pertemuan kabinet atau rakortas.
Dijumpai bersama, Bulog ditugaskan Pemerintahan untuk lakukan impor beras sekitar 500 ribu ton untuk penuhi keperluan nasional. Tetapi pada prosesnya, pada tahapan pertama Bulog baru lakukan impor sekitar 120 ribu ton beras dari sasaran 200 ribu ton yang awalnya ditarget usai akhir Desember 2022.
Selanjutnya, gagasannya tahapan ke-2 impor beras akan dilaksanakan sekitar 300 ribu ton. Tetapi pada realitaya, tahapan yang pertama juga belum usai.
Bulog baru lakukan impor beras sekitar 120 ribu ton dari sasaran 200 ribu ton di akhir tahun kemarin. Sementara pada tahapan ke-2 , Bulog ditugaskan untuk mengimpor kembali sekitar 300 ribu ton.
Tidak Paksa
Disamping itu, bila kelak impor beras bagus untuk tahapan pertama dan ke-2 gagal terlaksana, karena itu Bulog tidak mempersoalkan hal tersebut, yang paling penting faksinya sudah usaha supaya pengangkutan beras cepat sampai di tanah air.
“Kita tidak dapat paksa, saya kan telah usaha yang punyai kapal bukan saya, laut bukan saya yang dapat nyetel, cuaca apa lagi, periode kita ingin musuh itu ya telah jika kelak diurungkan yaudah tidak apapun,” katanya.
Buwas juga menyikapi dengan rileks jika impor beras tidak berhasil. “Kelak kita bahas lagilah, (jika dibatalin tidak apapun) ya gpp kan tanggungjawab bukan saya, ini kan semua perintah negara. Jika disuruh dibatalin ya gagalin, getho kita mah tidak ada permasalahan, tidak perlu dibuat pusing,” ujarnya.