Panduan Jual Jasa dan Kreasi Melalui Internet

Posted on

Panduan Jual Jasa dan Kreasi Melalui Internet

Pola hidup sudah alami peralihan sebagai akibatnya karena perubahan tehnologi internet dan sosial media. Tahun-tahun ini ini lebih banyak banyak muncul basis yang bisa digunakan sebagai media belajar dan jual kreasi.

Karena itu, sebaiknya pembikin content atau pemilik kreasi memperlengkapi diri dengan kemahiran dan pengetahuan keamanan digital. Topik itu jadi ulasan dalam seminar-online Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Pergerakan Nasional Literatur Digital (GNLD) Siberkreasi dengan judul “Jual Jasa dan Kreasi Melalui Internet” di Pontianak, Kalimantan Barat.

Datang sebagai pembicara ialah Head of Creative Visual Hello Monday Morning, UMKM Investor Andry Hamida; Merek Manajer Young on Hebat Dada Sabra Sathilla; dan Fithrianti ST sebagai Individu Consultant sekalian Digital (Individual) Branding Taktikst.

Andri Hamida mengulas norma digital dengan topik ‘Etis Bermedia Digital’. Di ruangan digital, kata Andri, kita berjumpa dan berhubungan sama orang dari beragam background budaya.

Hubungan itu, menurutnya, sudah membuat standard baru. Ada empat ruang cakup norma digital yang mencakup kesadaran, kredibilitas, tanggung-jawab, dan kebijakan. Disamping itu, netiket diperlukan dalam aktivitas branding dan ada banyak hal yang seharusnya dilaksanakan, dan dijauhi.

“Do: suarakan misi merek, konsentrasi merek sendiri bukan pesaing, punyai jalan keluar menuntaskan permasalahan, stabil pada sasaran pasar, membuat content yang berguna dan positif,” tutur Andri sampaikan apa yang harusnya dilaksanakan dalam jalankan kegiatan branding.

Kebalikannya, beberapa hal yang perlu dijauhi dalam kegiatan branding terhitung “mempunyai nama yang susah disebutkan, design sulit dan problematis, tidak konsentrasi pada satu permasalahan, kebanyakan produk, mengejek pesaing lain, atau membuat content negatif dan ajaran kedengkian.”

Tren Branding di Zaman Digital
Dalam pada itu, Dada Sabra Sathilla menjelaskan ulasan kemahiran digital dengan topik ‘Trend Branding di Zaman Digital’. Alih bentuk digital, menurut Dada, bawa peralihan positif sekalian rintangan, seperti mengaburnya wacana berkebangsaan, menipisnya kesopanan dan kesantunan, kebebasan berekspresif yang kelewatan, dan kurangnya pengetahuan hak-hak digital.

Karenanya, ia memandang jika kapabilitas budaya digital mencakup implementasi nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Berkaitan aktivitas branding, ada berapakah cara dalam branding digital dimulai dari pendayagunaan SEO sampai e-commerce.

“Supaya bisa lakukan digital branding kita harus kuasai digital skills. Kemahiran digital jadi kapabilitas yang harus dipunyai angkatan muda, apa saja pekerjaannya. Ini akan membesarkan peluang merek dan usaha untuk berkembang,” papar Sabra.

Paling akhir, Fithrianti lengkapi seminar-online itu dengan mengulas keamanan digital dengan topik ‘Aman Bermedia Digital: Panduan dan Trick Menghindar Penipuan Digital’.

Aman Bermedia Digital
Fithrianti menjelaskan sekitaran 73,7 % warga Indonesia sudah go digital atau melakukan aktivitas di dunia digital. Kedatangan media digital, katanya, bawa peralihan pola hidup digital.

Warga jadi nyaman dan yakin karena kepraktisannya, tapi di lain sisi tingginya kegiatan digital buka kekuatan kejahatan seperti penipuan. Oleh karena itu, ia mengutamakan jika warga perlu mempunyai pengetahuan berkaitan keamanan digital.

“Bila belum memahami jualan online sendiri, lebih bagus melalui loka pasar. Untuk beberapa barang mahal misalkan mobil, harus ada yang menemani. Saat COD, kerjakan pada tempat terbuka dan yakinkan harga sama sesuai persetujuan. Untuk penjual jasa, berhati-hati konsumen nakal yang manfaatkan kreasimu pada harga rendah,” tutur Fithrianti.

Mengenai GNLD
Dengan kehadiran program Pergerakan Nasional Literatur Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharap bisa menggerakkan warga memakai internet dengan cerdas, positif, inovatif, dan produktif.

Aktivitas ini terutamanya diperuntukkan untuk beberapa komune di daerah Kalimantan dan sekelilingnya yang bukan hanya mempunyai tujuan untuk membuat Komune Pintar, tapi juga menolong menyiapkan sumber daya manusia yang lebih baik dalam manfaatkan internet secara positif, krisis, dan inovatif di zaman industri 4.0.

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi terus jalankan program Indonesia Semakin Mahir Digital lewat beberapa kegiatan literatur digital yang disamakan pada keperluan warga.