Polda Sulut Kerahkan Kendaraan Taktis Penyelamatan Masyarakat Terjerat Banjir Manado
Polda Sulawesi Utara (Sulut) kerahkan kendaraan taktis (rantis) untuk mengevakuasi masyarakat yang terjerat banjir di Manado, Sulawesi Utara.
Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Jules Abraham Abast menjelaskan, pengatasan korban banjir dilaksanakan dengan menerjunkan personel kombinasi diperlengkapi perlengkapan SAR kepolisian, di sejumlah lokasi yang terimbas banjir.
“Satu diantaranya di wilayah Kecamatan Tuminting, Kota Manado. Personel Direktorat Samapta Polda Sulut telah di turunkan ke lokasi, diperlengkapi dengan perahu karet untuk mengevakuasi masyarakat korban banjir ke arah tempat yang semakin aman,” kata Abast dikutip dari Di antara,
Sampai jam 15.00 Wita keadaan disekitaran jalan AA Maramis, di batas jalan depan perumahan air masih tinggi yang disebut air kiriman dari Minut, yang melewati anak sungai itu.
Sementara kendaraan taktis Satbrimobda, jadi pengangkut masyarakat yang ingin ke Manado dari arah Bandara begitu sebaliknya. Beberapa anggota Brimob berulang-kali menolong seberangkan masyarakat dari dan ke bandara.
Abast menambah, pengatasan banjir terus akan dilaksanakan terhitung di beberapa lokasi lain, ingat hujan tetap turun.
“Tentu saja kami akan bersinergi dengan instansi berkaitan untuk bersama menolong masyarakat yang terimbas banjir,” sebut Abast.
Titik Banjir di Manado
Awalnya, beberapa wilayah di kota Manado dan sekelilingnya, Sulawesi Utara alami banjir karena hujan lebat yang terjadi semenjak Kamis malam, 26 Januari 2023 sampai Jumat pagi, 27 Januari 2023. Ketinggian banjir Manado capai 50-100 cm.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado, Donald Sambuaga.
“Di daerah tertentu air naik semakin tinggi, kami telah ada di lapangan dan bekerja bersama dengan semua penopang kebutuhan khususnya instansi berkaitan, lakukan bantuan ke warga,” tutur ia, diambil dari Di antara,
Titik banjir seperti di sejumlah kelurahan di Kecamatan Singkil, wilayah Tuminting dan Bunakan. Dan banjir terjadi di Paal Dua, Mapanget, Tikala, Wanea dan Wenang.
Ketinggian banjir capai lebih satu mtr. khususnya wilayah yang cukup rendah. Sambuaga menjelaskan, tanah longsor terjadi di sekolah selainnya banjir.