Prabowo Ketawa Tanggapan Kesempatan Maju Bersama Jokowi di 2024
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto cuma ketawa masalah peluang dianya maju bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Penyeleksian Presiden (Pemilihan presiden).
Memberi respon hal tersebut, Prabowo akui menghargai saran peluang dianya maju bersama Jokowi di 2024. Tetapi, dia tidak bicara selanjutnya masalah itu saat dijumpai selesai rapat Komisi I DPR.
“Ya, semua peluang kita hargai. Ada-ada saja,” kata Prabowo di kompleks parlemen.
Wawasan Jokowi maju sebagai cawapres (calon wakil presiden) 2024 menemani Prabowo awalnya kuat bersamaan pengakuan Juru Berbicara Mahkamah Konstitusi (MK), Fajar Laksono.
Terakhir beberapa ahli hukum tata negara memandang pengartian Fajar pada UUD berkaitan limitasi periode kedudukan presiden itu salah.
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) pertama Jimly Asshiddiqie menjelaskan Jokowi tidak penuhi persyaratan menjadi calon wakil presiden di Pemilihan presiden 2024.
Jimly memandang pengartian Pasal 7 harus diimbangi dengan Pasal 8 selanjutnya. Pasal itu atur jika wapres dapat gantikan presiden bila ada halangan atau wafat. Dengan begitu, Jokowi tidak dapat kembali maju walau sebagai Calon wakil presiden.
Dalam pada itu, Sukarelawan Pro Jokowi (Projo) memandang wawasan duet Prabowo-Jokowi tidak dapat disangkal sudah jadi rumor dalam masyarakat. Ketua Projo Budi Arie Setiadi menjelaskan itu boleh-boleh saja.
Budi Arie akui faksinya tidak dapat larang tiap inspirasi yang berkembang dalam masyarakat.
“Konstitusi meluluskan. Politik kan masalah seni peluang. Wawasan ini boleh-boleh saja. Yang bernama inspirasi warga tidak dapat dilarang. Masalah diwujudkan atau mungkin tidak itu kan banyak faktornya,” kata Budi lewat info tercatat.
Sementara, Sukarelawan Jokowi Mania (Joman) menampik wawasan Jokowi maju sebagai calon wakil presiden di 2024. Ketua Joman, Immanuel Ebenezer memandang wawasan itu mengejek demokrasi dan Jokowi sendiri.
Immanuel cenderung pilih Jokowi memberikan dukungan politisi yang berseberangan menjadi calon presiden pada 2024.
“Lebih terhormat Pak Jokowi memberikan dukungan Anies Baswedan dibanding ia jadi wakil presiden. Lebih terhormat Jokowi memberikan dukungan Habib Rizieq dibanding ia tiga masa,” tutur Immanuel