PSI Peringatkan Pj Gubernur DKI Tidak Utamakan Project Sumur Serapan
Politisi Partai Kebersamaan Indonesia (PSI) Rian Ernest Tanudjaja mengutarakan, project sumur serapan semestinya tidak menjadi fokus utama khusus penjabat (Pj) gubernur DKI Jakarta yang akan datang.
Masalahnya menurut Rian Ernest, sumur serapan atau drainase vertikal tidak berpengaruh berarti untuk menangani masalah banjir di Ibu Kota.
“Sebetulnya pasti ada efeknya sumur serapan itu, tetapi bukan itu yang semestinya diprioritaskan,” kata Rian Ernest
Berkaca pada project sumur serapan di Jakarta sejauh ini, Rian berkata, banyak sumur serapan yang memiliki masalah.
“Sumur serapan tempo hari bisa dibuktikan kan di tengah-tengah jalan dibikin, amburadul, tidak rapi, ya bukan itu yang khusus,” tutur ia.
Untuk dipahami, saat kampanye Pemilihan kepala daerah 2017, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempunyai 23 janji politik. Satu diantaranya ialah membuat sumur serapan untuk mengatasi banjir Jakarta.
Selama saat kepimpinan Anies, Pemerintah provinsi DKI Jakarta menarget akan membuat sekitaran 1,delapan juta sumur serapan.
Tetapi, berdasar catatan Kompas.com, per November 2021, Pemerintah provinsi DKI baru membuat 16.035 titik sumur serapan.
Pada Desember 2021, Pemerintah provinsi DKI merencanakan membuat 1.150.242 sumur serapan type dangkal memiliki tampung 11.502.420 mtr. kubik. Sasaran itu diprediksi akan terwujud dalam sekian tahun.
Pemerintah provinsi DKI belum melanjutkan pembangunan sumur serapan di empat daerah administrasi, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat.
Hingga, sasaran satu juta lebih sumur serapan itu belum terwujud sampai sekarang.