Senin Depan, Jokowi Berikan Langsung Tukar Rugi Rumah Hancur di Cianjur
Presiden Joko Widodo akan memberikan langsung kontribusi dana ganti kerugian pemerintahan untuk pembuatan rumah masyarakat yang terimbas gempabumi di Cianjur.
Hal itu dikatakan Menteri Koordinator Sektor Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Muhadjir mengutarakan, penyerahan langsung itu akan dilaksanakan pada Senin minggu kedepan.
“Ganti kerugian kelak insya Allah hari Senin Bapak Presiden akan memberikan kontribusi. Langsung. Untuk pembaruan rumah, dimulai dari rumah (hancur) enteng, sedang, berat,” tutur Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis.
Ia meneruskan, ganti kerugian yang hendak diberikan Presiden pada Senin akan mengarah sekitaran 8.000 yang menerima. Muhadjir menjelaskan, target yang menerima ini sebagai kelompok pertama kali yang sudah terkonfirmasi datanya oleh pemerintahan.
Ia lalu menerangkan argumen kenapa Kepala Negara harus memberikan ganti kerugian langsung. Yaitu untuk memberi semangat ke warga Cianjur supaya selekasnya bangun dari keadaan musibah.
“Ini kan karena untuk selekasnya menarik warga. Kan jika warga telah dapat segera dari Pak Presiden, kita harap warga selekasnya tidak berasa keadaannya musibah kembali, tapi mulai hidup,” kata Muhadjir.
“Mulai kembali bangkit, khususnya dari bidang ekonomi kan jangan lama-lama,” bebernya. Selanjutnya Muhadjir mengutarakan, untuk saat ini minimal ada sekitaran 60.000 rumah hancur karena gempa bumi Cianjur yang hendak mendapatkan ganti kerugian dari pemerintahan.
Status keseluruhnya rumah itu hancur berat, hancur sedang dan hancur enteng. Tetapi, untuk berapakah jumlah keseluruhan rumah hancur yang hendak diberi ganti kerugian, Muhadjir mengatakan masih dicatat.
“Kelak kan sesudah dicatat selanjutnya diverifikasi dahulu, ditegaskan. Apa memang sesuai daftar yang dikatakan dari faksi kelurahan itu sama sesuai,” ucapnya.
“Dan kita telah mengikutsertakan perguruan tinggi, lalu Kementerian PUPR dan BNPB. Intinya perguruan tinggi yang punyai fakultas tehnik sipil,” sambungnya. Awalnya, Presiden Jokowi menjelaskan, gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur pada Senin tempo hari sebagai tipe gempa dengan transisi 20 tahunan.
Oleh karena itu, ia mengutamakan supaya pembangunan beberapa rumah yang hancur karena gempa bumi di Cianjur harus memakai standard bangunan antigempa yang telah dipertegas oleh Kementerian Tugas Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Karena barusan dikatakan oleh BMKG jika gempa ini ialah gempa 20 tahunan. Hingga pembangunan tempat tinggalnya kita tujukan yang rumah antigempa,” tutur Jokowi saat sampaikan info jurnalis selesai mengevaluasi lokasi terimbas gempa di Cugenang, Cianjur pada 22 November.
Kepala Negara juga menerangkan, pemerintahan akan memberikan bantauan untuk membenahi beberapa rumah yang hancur berat, hancur enteng atau hancur sedang karena gempa Cianjur.
Untuk rumah yang alami hancur berat akan diberi kontribusi Rp 50 juta. Lantas untuk rumah yang hancur sedang diberi kontribusi Rp 25 juta. “Dan yang enteng diberi kontribusi Rp 10 juta,” papar Jokowi.