Jokowi: “We Must End The War…”
Presiden Joko Widodo sampaikan supaya semua wujud peperangan disetop saat buka Pertemuan Tingkat Tinggi (KTT) G20 di The Apurva Kempinski, Selasa.
Sebelumnya, Jokowi menyentuh masalah beragam ketidaksamaan yang berada di di antara beberapa negara anggota G20. Menurut dia, sebagai negara demokrasi, Indonesia benar-benar mengetahui keutamaan diskusi untuk menghadapkan ketidaksamaan.
“Semangat yang serupa harus diperlihatkan G20. We have no other pilihan. Paradigm of collaboration is badly needed to save the world. We all have responsibility, not only for our people, but also for the people of the world. (Kita tidak punyai alternatif lain. Pola kerjasama benar-benar diperlukan untuk selamatkan dunia. Kita punyai tanggung-jawab, bukan hanya untuk warga dunia, tetapi warga dunia),” tegas Jokowi.
Presiden menambah, jadi bertanggungjawab memiliki arti menghargai hukum dan konsep dunia internasional. Satu diantaranya, menghargai Piagam PBB secara stabil. Disamping itu, jadi bertanggung-jawab memiliki arti menggerakkan jalan keluar yang sama memberikan keuntungan untuk semuanya negara.
“Being responsible means creating win-win, not zero-sum situations. Being responsible here also means that we must end the war. (Jadi bertanggungjawab memiliki arti membuat jalan keluar yang sama sama-sama menguntungkann. Jadi bertanggungjawab memiliki arti kita harus hentikan peperangan),” ungkapkan Jokowi.
“If the war does not end, it will be difficult for the world to move forward. If the war does not end, it will be difficult for us to take responsibility for the future of current generation dan future generations. (Bila perang tidak disetop, itu akan membuat dunia kesusahan untuk maju. Bila perang tidak disetop, itu akan merepotkan kita untuk bertanggungjawab atas masa datang angkatan sekarang ini dan angkatan yang hendak datang),” sambungnya.
Awalnya, Presiden Jokowi buka KTT G20 pas sesudah Presiden Amerika Serikat Joe Biden datang di lokasi penerapan KTT. “Ini hari saya pastikan KTT G20 dibuka,” tutur Jokowi langsung diikuti dengan pemulukan palu sekitar 4x.
“Selamat tiba di Bali, selamat tiba di Indonesia,” lanjut Jokowi ke beberapa tamu. Presiden Jokowi menerangkan, perlu waktu dan usaha hebat dari seluruh pihak untuk dapat duduk bersama di KTT G20.
Jokowi juga mengingati jika dunia sekarang ini masih juga dalam keadaan kritis. “Dunia tengah hadapi kritis untuk kritis dan ada imbas ketahanan pangan dan energi,” lebih Jokowi.
Adapun beberapa tamu yang sudah datang di The Apurva Kempinski dan disongsong Presiden Jokowi ialah Presiden ADB Masatsugu Asakawa, Direktur Jenderal ILO Gilbert F. Houngbo, Direktur Eksekutor IMF Kristalina Georgieva, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Muhammad Sulaiman Al Jasser sebagai Presiden Islamic Development Bank (ISBD), Menteri luar neger Brasil Carlos Alberto Franca, PM Singapura sampai Utusan Khusus Pertama Menteri Fiji Ratu Inoke Kubuabola.
Selanjutnya ada Pertama Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Long, PM Belanda Mark Rutte, Presiden Rwanda Paul Kagame, Presiden Komisi Eropa Ursula Von der Leyen, Presiden European Council Charles Michael, PM Inggris Rishi Sunak, PM Kanada Justin Trudeau, PM Jepang Fumio Kishida, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, PM Australia Anthony Albanese, Sekjen PBB Antonio Guterrez, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Korea Selatan Yon Seuk Yeol, Presiden Argentina Alberto Fernadez, Menteri luar neger Rusia Sergey Lavrov, PM India Narendra Modi, Presiden UEA Muhammad bin Zayed Al Nahyan, PM Italia Giorgia Meloni, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.